Fenomena Bulan purnama luar biasa( supermoon) kali ini, Harvest Moon, hendak terus menjadi istimewa sebab berbarengan dengan gerhana Bulan sebagian dikala terbit pada 17- 18 September.
Gerhana Bulan sebagian ataupun parsial terjalin kala cuma sebagian permukaan Bulan yang terletak di dasar bayangan Bumi.
Mengutip Ruang, Gerhana Bulan Sebagian kali ini cuma hendak nampak di sebagian Antartika, Samudra Hindia bagian barat, Timur Tengah, Afrika, Eropa, Samudra Atlantik, serta Polinesia bagian timur. Indonesia tidak jadi salah daerah yang dapat menikmati fenomena langit ini.

Gerhana hendak diawali pada 17 September jam 20. 41 EDT( 18 September, 07. 41 Wib), titik maksimum gerhana hendak terjalin pada jam 22: 44 EDT, serta Gerhana Bulan Parsial hendak berakhir pada jam 00: 47 EDT.
Gerhana Bulan Sebagian ini hendak terjalin kala Bulan terletak pada konstelasi bintang pisces. Pengamat yang terletak di belahan Bumi Utara bisa memandang Bulan dengan posisi rendah di langit serta meluncur lewat konstelasi tersebut.
Gerhana ini terjalin bertepatan dengan Harvest Moon, Bulan purnama luar biasa pada Bulan September.
Fenomena Harvest Moon terjalin dikala Bulan buat awal kalinya kembali ke dimensi wajar sehabis 4 bulan berturut- turut dalam fase supermoon kala Bulan terletak di perigee ataupun titik terdekatnya dengan Bumi. Pada fenomena supermoon, Bulan nampak lebih besar serta lebih cerah dekat 16 persen dari umumnya.
Bagi NASA, bulan purnama yang terjalin pada September diberi nama Harvest Moon semenjak 1706. Fenomena ini terjalin kala banyak tumbuhan dipanen di Belahan Bumi Utara.
Tidak hanya itu, sebagian petani secara historis memakai sinar bulan purnama buat bekerja sampai larut malam memanen tumbuhan mereka.
Bulan purnama terjalin dikala Bulan terletak di sisi Bumi yang bertentangan dari Matahari. Orbit Bulan miring dekat 5 derajat dari bidang orbit Bumi, jadi walaupun bulan terletak di balik Bumi, dia tidak terletak dalam bayangan Bumi tiap kali mengelilingi planet kita.
Kemunculan Harvest Moon kerap bersamaan dengan sebagian hari libur keagamaan serta budaya, di antara lain Festival Pertengahan Masa Gugur yang dirayakan di Cina serta sebagian negeri Asia yang lain, dan periode Pitru Paksha 16 hari dalam kalender Hindu.
Di kebudayaan tidak hanya Eropa, Bulan Purnama pula mempunyai sebagian nama, salah satu yang sangat populer merupakan Corn Moon. Istilah ini diciptakan oleh suku Algonquin yang mendiami tempat yang saat ini jadi timur laut Amerika Serikat serta Kanada tenggara.
Dikutip dari Live Science, Almanak Petani Maine yang mulai menerbitkan nama bulan asli Amerika pada 1930- an menarangkan Corn Moon timbul kala jagung, labu, labu, serta bermacam bahan pokok masa gugur yang lain dipanen.
Average Rating